2020

Adalah Lingga Kresna Adiputra yang merupakan nama saya semenjak saya lahir hingga saya terdampar dalam sebuah kamar 3x3 meter persegi yang penuh sesak dengan pakaian kotor. yah, disinilah saya sekarang di dalam sebuah kamar kostan tanpa penerangan dan hanya mengandalkan sinar yang muncul dari layar komputer yang juga sedang menampakkan tulisan yang saya ketik ini.
hening,,jam di sudut layar komputer menunjukan pukul 01.18Am dengan perut yang terasa tidak bersahabat karena kekurangan asupan kabohidrat dan playlist musik rock dari band masa kini yang menemani saya mencoba memuntahkan apa yang ada dalam benak kedalam tulisan ini.

Lagi, disinilah saya sekarang, mencoba merangkai mimpi di salah satu universitas negri di sudut kota bandung. mencoba memahami bahwa tujuan kuliah lebih dari sekedar toga yang berada di atas kepala atau pun gelar yang berada di belakang nama. hingga akhirnya pun saya dibuat menyerah untuk mengerti, dan memang sepertinya hanya itulah jawaban dari tujuan kuliah?
cih..sertifikasi? entah..

Juga entah sebuah ironi atau hanya dramatisir yang berlebihan bahwa sekarang adalah tanggal 05 Oktober 2009, yang berarti di tanggal yang sama 21tahun yang lalu melalui rahim seorang ibu yang sangat luarbiasa adalah saat pertama saya muncul dan menangisi kehidupan ini. entah saat itu saya menangis bahagia atau menangis karena tahu kalau kehidupan sesudah ini akan sangat berat bagi saya. yeah, gak ada yang tahu . .

huh..bau tanah yang tersiram hujan dan dinginnya udara menghiasi hari ini, hari yang bagi sebagian orang sangat sakral dan sangat special : ulang tahun.
tapi bagi saya hari ini semua tampak biasa saja, kecuali sms dari beberapa teman yang mengucapkan selamat kepada saya (terimakasih, sedikit ucapan anda, sangat berarti untuk saya) namun kadang semua ucapan itu terbaca sama oleh saya, yaitu.. "selamat menjadi lebih tua". kasihannya saya yang telah hidup selama 21tahun.

21tahun . .
bukan waktu yang sbentar bukan . .

yap, 21 yang bagi sebagian orang yang sering menyumbangkan uangnya ke sebuah bioskop untuk menonton film2 holywood mungkin merupakan angka yang gak asing, dan 21 mungkin menjadi angka Dewa bagi sebagian orang yang mempertaruhkan nasibnya berjudi BlackJack.
tapi bagi saya, 21 menjadi angka penting ketika saya menyadari telah selama itu saya hidup di bumi ini. sempat mencoba mengingkari kenyataan bahwa saya belum setua itu, tapi justru kenyataan lah yang berulang kali memukul saya agar sadar dan berhenti membuang waktu, juga berhenti berlagak menjadi remaja labil yang sedang mencari jati diri.

tapi kali ini saya berani berkata "yea, you right! but its so last year!! haha! "

lalu untuk apa tulisan ini dengan judulnya yang tak bersinkronisasi? yah..saya bukanlah ingin seperti artis yang ingin menampakan sisi gelap kehidupannya dengan menampilkan video frustasi diri di internet. karena saya orang yang masih percaya akan hari esok yang bisa lebih ceria.
'itulah sebabnya kaca depan mobil itu lebih besar dari kaca spion kan, agar kita lebih sering dan leluasa melihat ke depan dari pada ke belakang'.
dan oke, gak ada guna lagi bicarain masa lalu, dah cukup bicarain hari ini, dan mari bicarain masa depan.
yah..masa depan yang dalam agama yang saya percayakan bahwa masa depan itu sudah tersketsakan, tinggal kita yang berusaha dan berdoa untuk membuatnya menjadi nyata.
dan ya! saya akan membuat sketsa hidup ini versi saya sendiri atau yang mungkin kita sebut itu dengan cita2 atau impian..

yah dalam otak bagian kanan saya terlihat sketsa hidup versi saya untuk tahun 2020.
hmm..2020 yang berarti 11tahun dari sekarang, dan berarti jika saya masih di izinkan bernafas maka saya akan berumur 32tahun, dan berarti itu cukup lama dan mungkin jika bumi ini masih ada dan berputar pada porosnya akan tampak sangat berbeda. dan jika itu tiba saatnya maka saya memiliki impian2 sederhana seperti manusia dan laki2 pada umumnya. Saya ingin memiliki seorang istri yang cantik dan sholeha, untuk mengimbangi bejatnya akhlak dan bajingannya kelakuan saya. pastinya indah punya pasangan yang bisa membahagiakan hingga di kehidupan selanjutnya. dan serunya saya sama sekali belum terbayang sipakah dia,,karena saat ini pacar pun tak punya haha. selanjutnya memiliki 2 orang anak, seorang anak laki2 yang namanya berakhiran -adiputra sama seperti nama saya. dan seorang anak perempuan yang mudah2an tidak mirip saya tapi mirip ibunya yg cantik. memiliki rumah sderhana di daerah bandung utara yang cukup dingin dan menurut penelitian bisa menambah keharmonisan hubungan suami-istri, lalu menjadi imam dikala Magrib tiba. dan jikalau pada saatnya nanti mobil2 masih berjalan di atas roda(tidak terbang) saya ingin sekali memiliki mobil VW combi yang mirip mini bus itu sehingga bisa berpergian dengan sanak saudara dan berkunjung ke rumah keluarga kala weekend tiba.
Bekerja sebagai pegawai negri yang tidak korupsi sesuai keinginan kedua orang tua saya yang luar biasa, mencoba berbisnis tambak udang dengan saudara di cirebon sana, dan memiliki studio musik di sebelah rumah. pokoknya bahagia!
yeah..ini mah cuma secuil dari jutaan sketsa hidup di otak kanan saya dan pastinya masih banya yang lainnya seperti menjadi seorang entertainment dan lalu jadi bintang tamu di bukan4mata, jadi musisi yang jualan RBT, Jadi penulis, Jadi khotib dikala sholat Jum'at, Jadi DJ dikala Ledis nite, Jadi orang Indonesia pertama yang jadi astronot nasa dan pergi ke luar angkasa.
haha indahnya berhayal, dan hebatnya, berhayal itu gratis hey!

ya, dari awal saya menulis ini niatnya adalah semoga berguna bagi saya sendiri, dan jika pun ada seseorang yang dengan sangat iseng membaca tulisan ini bolehlah kasih itu ke saya kritik caci maki hina dina atau mungkin saran agar saya tidak men-tag tulisan ini ke anda.

saya hanya ingin sdikit bertrimakasih untuk mereka yang menyebut dirinya teman atau siapa pun anda yang kenal saya, karena mungkin anda akan ikut berperan mewujudkan sketsa2 hidup saya. trimakasih hey!
huh mungkin suatu hari saya akan cengar-cengir sendiri liat tulisan ini, atau malah nangis dan malu karena kenyataan lebih kejam dari tulisan saya ini. persetan lah!
setidaknya saya telah berani menuliskan apa yang saya sebut sketsa hidup dan memuntahkan apa yang ada dalam otak kanan saya saat ini.