*satu lagi ih idiot note singkat untuk mantan saya, haha :
weekend ini, ku hanya ingin ditemani indomi, sebuah pensil dan beberapa kertas di sisi, dan juga ingin menyewa dividi,, sebuah gitar dalam genggaman jari, dan lantunan lagu minor ciptaan sendiri mengalun dari telinga sebelah kiri.
lalu, dalam hati berharap mendapatkan sedikit privasi yang melahirkan inspirasi untuk improvisasi hidup ini dan juga senyuman kecil di antara pipi . .
tanpa teman dan tanpa seorangpun disisi, bahkan dihati.
baiklah, sebaiknya ku sudahi monolog ini . .
lalu mencoba melupakan nama seseorang yang berakhiran " i " .
weekend ini, ku hanya ingin ditemani indomi, sebuah pensil dan beberapa kertas di sisi, dan juga ingin menyewa dividi,, sebuah gitar dalam genggaman jari, dan lantunan lagu minor ciptaan sendiri mengalun dari telinga sebelah kiri.
lalu, dalam hati berharap mendapatkan sedikit privasi yang melahirkan inspirasi untuk improvisasi hidup ini dan juga senyuman kecil di antara pipi . .
tanpa teman dan tanpa seorangpun disisi, bahkan dihati.
baiklah, sebaiknya ku sudahi monolog ini . .
lalu mencoba melupakan nama seseorang yang berakhiran " i " .
lagi-lagi dan lagi sebuah idiot note singkat buat mantan saya, suka lucu sendiri mengingat saat menulisnya. dan oh betapa berasa pentingnya kamu si mantan ditulisin mulu.
kecewa,,
kecewa pada satu nama yg ku hembus di setiap nafas ini,
kecewa pada setiap inpirasi yang terbisik dikala pagi,
kecewa pada setiap rajutan semangat yang memijaki kaki,
kecewa pada setiap janji yg terucap dengan angkuhnya hati,
kecewa pada satu impian sederhana disaat semua berbicara tentang cinta diatas bumi.
kecewa,,
haha demikian, sungguh terasa betapa masih labilnya saya disaat itu dengan semua kata2 saya. yea walau sekarang masih labil namun agak mendingan.
ughh..so last year...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar