Rabu, 30 Juni 2010

saya, kita, tembok, waktu.

saya terkikis oleh gerak langkah kita yang lambat, bukan hasil yang saya minta, namun olehkarenanya tembok semangat yang kita bangun bersama kian usang dibebani dunia yang terus menghujat, kita hanya ditopang dedikasi yang lemah, sayangnya bumi berputar begitu cepat, sehingga kitapun tak sempat melihat kebelakang. cahaya dimata kalian pun melemah, kita berjalan semakin tak tentu arah. bukan maksud untuk perfeksionis, karena siapalah saya, yang saya lakukanpun belum seberapa. tapi saya tentunya ingin berada ditempat yang berbeda di akan datang, tidak hanya ingin tertawa, bersenda gurau, dan berlari ditempat yang sama. sampai suatu hari kita hanya bisa melihat kebawah kaki kita, kita hanya berdiri dengan sepatu yang kian lapuk. melangkahpun kita kian malu. hingga akhirnya terpuruk, membusuk. hilang tanpa bentuk.

Senin, 21 Juni 2010

Saya.

siapalah saya,
hanya gumpalan debu yang terkandung 80% air didalamnya.
menari-nari meniti langkah di bumi dengan sombongnya.
hanya di bumi saja,
karena di luar angkasa sana saya tidak ada apa-apanya.

siapalah saya,
hanya secerca sperma yang membuahi rahimnya.
yang ada karena atas dasar cinta.
namun apa itu cinta.
bagi saya mengerti itu belum saatnya.

siapalah saya,
yang hidup selalu berkutat dengan Logika.
nyatanya Logika saya tak pernah berjumpa dengan fakta.
apa iya hidup hanya untuk mengejar bahagia,
ah, saya terlalu takut untuk mengakuinya.

lalu siapalah aku,
yang setiap saatnya mencoba melawan waktu.
tak ingin masa muda ini begitu hilang berlalu.
namun waktu tak pernah melawan ku.
nyatanya hanya aku yang yang tertunduk melihat masa lalu, malu.

siapa juga dia,
yang selalu berlari mengelak dari dunia nyata.
bersembunyi di balik sanctuary menyesatkan tak disadarinya.
oh pecundang, pengecut sekali rupanya dia.
dan sayangnya dia, dia adalah saya.


(Saya ~ Lingga K Adiputra, kosan bu haji planet ke-3 dari matahari galaksi bimasakti, ketika gerimis di hari sabtu bulan ke-6 tahun ke-10 abad-21 milenium ke-2 kalender masehi)